©NovelBuddy
Previous chapter:
Chapter 15: – Di Batas Hidup dan Dendam
Next chapter:
Chapter 17: – Bara di Antara Kita
PREVIEW
... nya hutan yang terasa lebih dingin dari biasanya. Kabut tipis menyelimuti jalur yang mereka lalui, sementara suara burung-burung liar seolah mengawasi langkah mereka. Aroma tanah basah bercampur samar bau abu, mengingatkan Kaelen pada malam desanya dilalap api.
Kaelen berjalan di depan bersama Varrok, meski pria tua itu masih terlihat lelah akibat luka yang dideritanya. Namun, tekad dan ketegarannya tidak luntur sedikit pun. Di belakang mereka, Lyra berjalan berdampingan dengan Serina. K ...
YOU MAY ALSO LIKE