©NovelBuddy
Previous chapter:
Chapter 157: – Menyerbu Bayang-bayang
Next chapter:
Chapter 159: – Wajah di Balik Matahari
PREVIEW
... gaimana harus bersikap.
Langit pagi itu abu-abu, mendung menggantung seolah menanti arah angin perubahan. Di halaman reruntuhan, Lyra duduk di atas peti kayu, menyaksikan para penyintas membersihkan puing-puing. Suara palu dan gerutu bercampur dengan tangis anak-anak yang kembali mencari ayahnya.
Naerys datang dari belakang, membawa secangkir air hangat dan sepotong roti keras.
“Sarapan yang pantas untuk seorang pahlawan,” katanya dengan senyum miris.
Lyra mengamb ...
YOU MAY ALSO LIKE