©NovelBuddy
The Shattered Light-Chapter 97: – Mengejar Bayangan
Chapter 97 - – Mengejar Bayangan
Pusaran kegelapan masih mengamuk di langit, seolah menertawakan kekalahan Kaelen. Tanah di sekelilingnya masih berdenyut dengan sisa-sisa energi hitam, tanda bahwa sesuatu yang lebih besar telah terjadi. Serina berdiri di sampingnya, masih terengah-engah, pedangnya terangkat seakan siap menghadapi bahaya lain yang mungkin muncul.
Kaelen menatap titik terakhir tempat Darius menghilang. "Aku tidak akan kehilangan dia lagi," katanya lirih, tetapi ada tekad membara dalam suaranya.
Pria bertudung mendekat, jubahnya berkibar diterpa angin. "Kalau begitu, kau harus masuk ke dalam kegelapan itu. Tapi ketahuilah, ini bukan sekadar perjalanan biasa."
Serina menoleh dengan alis berkerut. "Apa maksudmu?"
"Darius bukan lagi dirinya sendiri," pria itu melanjutkan. "Jika kau ingin menyelamatkannya, kau harus siap menghadapi kenyataan bahwa dia mungkin tidak ingin diselamatkan."
Kaelen mengepalkan tinjunya. "Aku tidak peduli. Aku sudah terlalu lama melupakan, membiarkan semuanya menghilang begitu saja. Kali ini, aku akan bertarung untuknya."
Pria bertudung mengangguk pelan, lalu menatap pusaran kegelapan yang masih terbuka di depan mereka. "Baiklah. Tapi kita tidak bisa sembarangan masuk. Ada jalan yang harus diikuti. Dan kita harus bergerak cepat."
Serina meletakkan pedangnya di bahunya. "Lalu, apa rencananya?"
Pria itu menutup matanya sesaat, lalu mengangkat tangannya. Cahaya biru pucat mulai berkumpul di telapak tangannya, membentuk sebuah simbol yang perlahan melayang di udara.
"Gerbang ini bukan sekadar celah dalam dimensi. Ini adalah jalur menuju ranah yang terhubung dengan ingatan dan emosi terdalam seseorang. Jika kita ingin menemukan Darius, kita harus masuk dengan pikiran yang jernih."
Kaelen menatap pusaran itu. Energi dari dalamnya berdenyut, menyeretnya lebih dalam ke dalam kesadarannya sendiri. Ia tahu, begitu ia masuk, tidak ada jaminan bahwa ia bisa keluar dengan selamat.
Tetapi pilihan itu bukanlah sesuatu yang bisa ia hindari.
"Ayo masuk," katanya, lalu tanpa ragu, melangkah ke dalam pusaran kegelapan.
Dunia yang menyambut mereka tidak seperti yang mereka harapkan. Kaelen mendapati dirinya berdiri di sebuah tempat yang tidak asing—reruntuhan desa lamanya. Angin dingin bertiup, membawa suara bisikan yang familiar, seolah masa lalu yang telah ia lupakan kini berusaha berbicara kepadanya.
Follow current novℯls on ƒгeewёbnovel.com.
Serina muncul di sampingnya, wajahnya tegang. "Apa tempat ini?"
Pria bertudung melangkah maju, memeriksa sekeliling mereka. "Ini bukan dunia nyata. Ini adalah ingatan yang terdistorsi. Darius masih ada di sini, tetapi pikirannya telah bercampur dengan kegelapan."
Kaelen menatap reruntuhan di sekelilingnya. Setiap batu, setiap bekas luka di tanah, adalah bagian dari sejarah yang telah ia buang begitu saja. Dan di tengah semua itu, sosok berdiri di atas sebuah pilar batu yang retak—Darius.
Ia tampak berbeda. Matanya yang merah kini berkilauan dengan api gelap yang lebih kuat, dan armornya tampak lebih kokoh, lebih menyatu dengan kegelapan di sekitarnya. Pedangnya menancap di tanah, dan dari bilahnya, retakan energi hitam menyebar ke seluruh tanah di bawahnya.
"Kau datang..." suara Darius dalam, bergema di seluruh area. "Tapi apakah kau benar-benar ingin menyelamatkanku, Kaelen? Atau kau hanya ingin menebus rasa bersalahmu sendiri?"
Kaelen menelan ludah, lalu melangkah maju. "Aku datang untuk menebus segalanya. Aku tidak akan membiarkanmu tenggelam lebih jauh."
Darius tertawa kecil. "Kau berpikir masih ada sesuatu yang bisa diselamatkan dariku? Lihatlah aku! Aku bukan lagi orang yang kau kenal. Aku telah menjadi bagian dari kegelapan, dan kau tahu apa yang lebih menyakitkan? Aku tidak menyesalinya."
Serina bergerak maju, tetapi Kaelen mengangkat tangannya untuk menghentikannya. "Darius... jika kau benar-benar tidak ingin kembali, mengapa kau masih berbicara denganku?"
Darius terdiam sejenak, lalu menatap Kaelen dengan tajam. "Karena ada bagian dari diriku yang masih ingin percaya. Tetapi itu semakin terkikis setiap kali aku mengingat bagaimana kau meninggalkanku."
Kaelen merasakan sakit di dadanya. "Aku tidak akan meninggalkanmu lagi."
Darius mencabut pedangnya dari tanah. "Kalau begitu, buktikan."
Dalam sekejap, ia melesat ke depan, pedangnya berkilau dengan energi gelap. Kaelen mengangkat pedangnya tepat waktu untuk menangkis serangan itu, tetapi kekuatannya hampir membuatnya terdorong ke belakang.
Serina bersiap untuk membantu, tetapi pria bertudung menahannya. "Tidak. Ini adalah pertarungan Kaelen. Hanya dia yang bisa membawanya kembali."
Kaelen dan Darius saling menatap, lalu menyerang lagi.
Setiap kali pedang mereka bertemu, riak energi meluas ke sekeliling, membuat reruntuhan desa berguncang dan bergetar. Langit di atas mereka mulai berubah warna, dari hitam pekat menjadi merah darah. Udara menjadi lebih berat, seolah dunia ini semakin tak stabil.
Kaelen mulai merasa perubahan dalam serangan Darius. Ada momen-momen kecil di mana ayunannya melambat, seolah ada sesuatu yang menahannya. Namun, setiap kali itu terjadi, energi gelap di sekelilingnya berdenyut lebih kuat, memaksanya kembali ke jalur kehancuran.
"Kau masih bisa melawan ini, Darius!" Kaelen berteriak sambil menangkis tebasan lain. "Kau masih bisa kembali!"
Darius mendesis, tetapi ada getaran dalam suaranya. "Diam! Kau tidak tahu apa yang telah kulalui!"
Tiba-tiba, langit di atas mereka retak, dan dari celah yang menganga, sesuatu yang lebih besar mulai turun. Bayangan hitam yang lebih pekat dari kegelapan itu sendiri, dengan mata yang menyala seperti bara api.
Pria bertudung terkejut. "Ini buruk... kita tidak hanya melawan Darius. Sesuatu yang lebih kuat berusaha merebutnya sepenuhnya."
Kaelen menatap ke atas dengan rahang mengatup. Jika mereka tidak bertindak cepat, bukan hanya Darius yang akan hilang—tetapi seluruh dunia bisa terseret dalam kehancuran.
"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi." Kaelen mempererat cengkeramannya pada pedang. "Kali ini, aku akan melawannya sampai akhir."
Duel mereka masih berlanjut, tetapi pertarungan sebenarnya baru saja dimulai.